BUMDes Berkaho Pungpungan Terima Pelatihan Pengelolaan Limbah Pakaian dari UNUGIRI dan Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Kalitidu – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkaho, Desa Pungpungan, Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, mendapat kesempatan berharga untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuan dalam pengelolaan limbah pakaian. Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) dan Universitas Islam Darul Ulum Lamongan (UNISDA) memberikan pelatihan intensif kepada para pengelola BUMDes untuk mengembangkan keterampilan pengolahan limbah pakaian menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh kedua perguruan tinggi tersebut, dengan tujuan untuk membantu BUMDes Berkaho mengembangkan kapasitas produksi sekaligus mengatasi masalah lingkungan terkait limbah pakaian. Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan berbagai teknik pengolahan limbah pakaian, mulai dari pemilahan bahan, pembuatan desain kerajinan, hingga teknik pemasaran produk secara digital.
Direktur BUMDes Berkaho, Resma Edhi Satria, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami dalam memaksimalkan potensi limbah pakaian yang selama ini hanya menjadi sampah di desa kami. Dengan bimbingan dari UNUGIRI dan UNISDA, kami bisa mengubah limbah ini menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi,” ujarnya.
Pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis produksi, tetapi juga mencakup pengelolaan bisnis dan strategi pemasaran, termasuk penggunaan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar. Melalui pendekatan ini, diharapkan BUMDes Berkaho dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat dengan menciptakan produk-produk kreatif dari bahan limbah pakaian.
Tim Pengabdi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Ita Aristia saida dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan misi universitas dalam memberdayakan masyarakat melalui ilmu pengetahuan. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung desa-desa dalam mengembangkan potensi ekonomi lokalnya. Limbah pakaian yang diolah menjadi produk kerajinan ini tidak hanya memberi nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga membantu mengurangi dampak lingkungan,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi BUMDes Berkaho dalam membangun usaha berkelanjutan yang berbasis pada kearifan lokal serta memperkuat ekonomi kreatif di Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, kolaborasi antara perguruan tinggi dan BUMDes ini juga menjadi contoh sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan.